Alat bantu mbah Google

Rabu, 29 Februari 2012

Mengambil I’ktibar dari Semangat Sumpah Pemuda


”Berikan 100 orang tua kepada ku niscaya dengan 100 orang tua itu akan mampu memindahkan Gunung Semeru dan berikan 10 pemuda kepadaku niscaya dengan 10 pemuda itu akan ku guncang dunia.” Inilah sebuah ungkapan yang pernah dilantunkan  finding father Indonesia sang orator ulung yang pernah di kenal dunia, sekaligus presiden perdana yang pernah memimpin Indonesia Ir. Soekarno. Dalam pikirannya
pemuda digambarkan sosok unggul, pilihan, bergairah, bergelegak dan bergelora secara fisik, psikis, intelektual, serta yang terpenting sikapnya. Pemuda sosok superior, progresif, revolusioner dengan api berkobar-kobar, dan bara spirit yang menyala-nyala. Ketika ia menyanjung betapa pentingnya keberadaan sebuah komunitas pemuda dalam suatu bangsa dan negara, dalam sejaran Indonesia dari prolog sampai epilog kemerdekaan, pemuda memiliki peranan luar biasa sebagai avant garde (ujung tombak) perubahan. Tonggak kebangkitan lahirnya kesadaran “berbangsa”, peran tersebut dapat dilihat sejak para pemuda membuat “komunike politik kebangsaan” 28 Oktober 1928. “Satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa”.
Berbagai hal menyangkut perubahan dan pembangunan, selalu dikaitkan dengan adanya campur tangan peranan pemuda. Sejarah membuktikan itu, di berbagai belahan dunia perubahan sosial politik menempatkan pemuda di garda depan. Peranannya menyeluruh, tak hanya menjadi seperti mata air, tapi juga hulu, hilir sampai muara. Bahkan pemuda sebagai air atau sumber energi perubahan.
Bulan Oktober termasuk salah satu bulan yang bersejarah bagi bangsa ini. Setidaknya tercatat dua peristiwa sejarah bagi bangsa ini, Hari Kesaktian Pancasila dan Sumpah Pemuda. Sebuah pertanyaan bagi kita, apakah kita masih menganggap sejarah bangsa ini sebagai suatu bukti nyata lahirnya bangsa Indonesia atau sekedar cerita dongeng yang semakin diragukan kebenarannya? Seberapa besar kita masih mengingat peristiwa Sumpah Pemuda? Mungkin kita yang sudah dewasa masih mengingat bagaimana cerita perjuangan hingga pahlawan kita bisa melahirkan Hari Sumpah Pemuda. Akan tetapi saat ini generasi muda bangsa ini justru melupakan makna Sumpah Pemuda itu. Perkembangan jaman tentu saja berdampak pada perkembangan pola pikir juga, tetapi tampaknya generasi muda bangsa ini justru tidak mengalami perkembangan pola pikir itu.
Tentang isi teks dari Sumpah pemuda adalah sebagai berikut :
  • PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
  • KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
  • KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Hal ini sudah terjadi 83 tahun yang lalu, tetapi kita tidak boleh melupakan apa yang menjadi semangat para pemuda pada masa itu, yang akhirnya membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya. Karena keberadaan Sumpah Pemuda inilah yang merupakan batu pijakan untuk bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Inspirasi apa yang bisa kita pelajari dari Sumpah Pemuda ini?
Pertama, Visi Kesatuan
Visi kesatuan adalah hal penting yang perlu kita miliki. Masihkah ingat dengan analogi yang sering digunakan selama masa kita sekolah dahulu. Satu batang lidi akan dengan mudah dipatahkan, tetapi jika lidi-lidi disatukan dan diikat, maka akan sangat sulit untuk dipatahkan. Begitu pula kita sebagai Generasi Mudanya Bangsa Indonesia, mari kita bersatu padu, bahu membahu untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia!
Kedua, Semangat Anak Muda
Sepanjang sejarah selalu mengatakan bahwa anak muda memiliki satu hal yang khas. Ya, semangat anak mudalah yang menjadi ciri khas bagi anak muda! Wahai anak muda, apa pun yang sedang Anda lakukan saat ini, entah sebagai pelajar, mahasiswa, karyawan, profesional maupun pengusaha, mari tunjukkan semangatmu! Janganlah menjadi anak muda yang loyo, tidak bersemangat ,dan mudah putus asa! Mari menjadi anak muda yang penuh semangat dan antusias dalam apa pun yang kita kerjakan.
Ketiga, Komitmen dan Konsisten untuk Mencapai Visi
Para pemuda saat bersama-sama merumuskan apa yang sekarang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda, tidak hanya sampai di tahap merumuskan saja. Mereka pun setelahnya mengambil tindakan dengan penuh komitmen dan konsisten untuk merealisasikan apa yang telah mereka rumuskan bersama dalam Sumpah Pemuda. Begitu pula dengan Anda sebagai Generasi Muda Bangsa, jangan hanya berhenti hanya memiliki visi dan impian saja, tetapi beranilah mengambil tindakan dengan penuh komitmen dan konsisten untuk merealisasikan apa yang menjadi visi kita. Ingat, ACTION is POWER! Sebaik apa pun visi dan impian yang kita miliki, namun jika kita tidak pernah mengambil tindakan dengan komitmen dan konsisten, mustahil visi kita akan terwujud.
Sebagaimana yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kita harus sadari, para pejuang (termasuk di dalamnya para pemuda) hanya mengantarkan rakyat Indonesia ke alam kemerdekaan. 

            Selanjutnya, kita yang mengisinya bukan sekadar merayakannya. Perayaan hari “Sumpah Pemuda” semestinya tidak hanya sekedar ritual semata. Didalam diri para pemuda semestinya tertanam semangat untuk mengubah nasib bangsa. Mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, dan masyarakat. Semangat “Sumpah Pemuda” akan tertanam apabila para pemuda saling bersinergi dan menularkan virus-virus motivasi bagi kader berikutnya yang akan meneruskan perjuangan bangsa.

Mari dengan semangat Sumpah Pemuda, jadikan diri kita menjadi lebih optimal! Selamat Hari Sumpah Pemuda yang ke-83, Maju Terus Bangsa Indonesia dan Jayalah pemuda Indonesia!
Wallahualam bissawaf....


Leave a Reply