Alat bantu mbah Google

Sabtu, 02 Juni 2012

Mengambil ik’tibar pasca gempa dan tsunami di negeri sakura


Jumat siang 11 maret adalah mimpi buruk bagi negeri sakura yang makmur. Gelombang hitam setinggi 10 meter menghantam negeri ini setelah di undang gempa dengan kekuatan 8,9 Skala Ritcher (SR). Jumlah korban tewas di negri matahari terbit ini juga terus meningkat tajam. Kabar yang belum dapat dikonfirmasi menyebutkan bahwa angka korban tewas akibat gempa dan tsunami diperkirakan mencapai 20.000 jiwa. Jumlah itu termasuk 2.000 mayat yang ditemukan di pantai-pantai di prefektur Miyagi. Hal yang sangat membahayakan bagi warga jepang ini dan menarik perhatian dunia adalah ketika pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi sekitar 250 km timur laut Tokyo meledak pada reaktor nuklir No.1 dan No.3 yang menyebabkan kepanikan ketika asap putih bercampur radioktif membumbung di udara. Dalam situasi darurat ini, otoritas jepang mengingatkan warga yang masih tinggal di dekat reaktor-reaktor nuklir agar tidak keluar dari rumah, menutupi kulit tubuh dan menutupi mulut dan hidung dengan handuk basah guna menghindari kontaminasi radiasi. Sebanyak 210 ribu warga di Fukushima telah di evakuasi menjauh dari zona nyaman dengan radius 20 km.
Di sisi lain, saat ini sangat gencar di bicarakan rencana pemerintah Indonesia untuk menggunakan nuklir sebagai sumber energi listrik. Adapun tempat untuk membangun reaktor nuklir ada beberapa lokasi antara lain ; Gunung Muria (Jepara, Jawa Tengah), Pulau Madura dan Banyuwangi (Jawa Timur). Akan tetapi upaya ini mendapat penolakan keras dari warga dilokasi yang dipilih ini. Sebelumnya pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah menandatangani kontrak untuk pembangunan PLTN di Indonesia. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)  bekerjasama dengan Korean Hydro Nuclear Power (KHNP) telah melakukan Memorendum Of Understanding (MoU) terkait rencana pembangunan PLTN tersebut. Pembangunan PLTN akan dibangun mulai tahun pertengahan 2011 dengan kapasitas 6.000 MW setelah melakukan feasibility study (studi kelayakan) pembangunan di Gunung Muria, Jepara Jawa tengah.
Pertanyaannya, benarkah PLTN menjadi alternatif terbaik bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin berkurang?
Selama ini, bahaya pemakain nuklir dinilai kurang disosialisasikan. Menurut pakar Nuklir Indonesia Iwan kurniawan menyatakan bahwa bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan energi nuklir adalah :
1.      Limbah nuklir mengandung radioaktif. Yakni radiokaktif yang dihasilkan dalam jumlah tinggi dapat bertahan dalam ribuan tahun dan akan merusak lingkungan.
2.      Merusak kandungan mineral air tawar. Yakni radiasi nuklir dengan mudah menyebar dalam air tawar melalui proses desalinasi, sehingga konsumen aka terkontamisasi oleh radiasi nuklir.
3.      Limbah nuklir berpotensi memberikan efek merugikan terhadap kesehatan manusia. Seperti cacat permanen, merusak sel manusia hingga berujung kematian.

Indonesia harus belajar dan mengambil ik’tibar (pelajaran) pada negara-negara pengembang nuklir seperti Jepang, Rusia dan Korea. Mereka telah memberikan pelajaran berharga betapa nuklir sangat berbahaya bagi kehidupan. Kalau kita bandingkan dengan sektor ekonomi, apakah berimbang nilai ekonomi dibanding dengan ancaman bencana yang dikandungnya? Kembali kita membaca historis yang mencengangkan dunia yakni insiden 26 April 1986 dimana terjadi sebuah kecelakaan nuklir terbesar sepanjang sejarah terjadi di Chernobyl, Uni Soviet yang menyebabkan 24.403 orang dinyatakan terkena radiasi berat.
Menurut hemat saya pemilihan pembangunan PLTN guna memenuhi kebutuhan listrik adalah hal yang kurang tepat. Pemerintah harus menyadari bahwa negara kita Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi tenaga listrik. Yakni panas bumi, tenaga gelombang dan arus, angin, tenaga surya, energi nabati,bioenergi dan potensi energi lainnya.
Di sisi lain, dalam konteks kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan Robbul Jalil  kita tentunya ber-ekspektasi bahwa pasca insiden dan bencana gempa dan tsunami yang menimpa negara jepang hendaknya mampu  membuka kembali mata kita setelah negeri Aceh diluluh-lantakkan oleh sang pemilik alam semesta pada 26 Desember 2004 silam. Dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-A’nkabut [29] :40 Allah berfirman :“Maka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan kedalam bumi, dan diantara meraka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya meraka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Wallahu alam bissowaf..
                       

Satria Antoni
Mahasiswa Ilmu Kelautan UNRI yang                   concern dengan lingkungan hidup

CP : 0852-6542 4847

Leave a Reply